Jeprat-jepret

Langit siang ini, (Sabtu, 30 Oktober 2010) mendung, bersamaan dengan syukuran di rumah pa Bana. Tak lama acara yang dipandu pa Agung akan pembacaan acara pada waktu itu, tiba-tiba ada yang beda. Ingat kata kawan saya, beda itu biasa. Maknanya bukan karena kawan saya ini beda tapi gak biasanya acara seramai itu, persisnya saat Tausiyah yang disampaikan dai kondang dari sekolah syeh al-bantani ustadz Masykuri, yang sengaja didatangkan langsung dari Rangkas, Banten.

Ditengah-tengah acara saya pun bertanya ke si empunya rumah, yakni bu Ina, karena kalau bertanya ke pa Bana agak jauh. “Ibu, mau difoto gak acaranya?” tanya saya. Bu Ina pun langsung menjawab, “Iya, Pak. Silakan.” Langsung saat itu juga saya memberanikan diri untuk jeprat-jepret diacaranya pa Bana itu. Sebenarnya saya pun agak malu, karena masih belajar takutnya hasil jepretan saya kurang berkenan dikawan-kawan.

Ditengah pesan Tausiyah Pa Maskur itu, ada saja hal yang membuat suasana semakin ramai. Persisnya saat telepon genggamnya berbunyi tapi sayang saya gak sempat mengambil ekspresi wajahnya saat itu. Karena memang posisi objek yang terhalang. Agar lebih khidmat acaranya ustadz Zaenal pun menutup dengan pembacaan doa dan diakhiri dengan makan siang. Alhasil acara pun diwarnai dengan jepretan saya yang agak error namun tetap tersenyum karena dibantu bu Intan dan pa Hoer. Tepat sebelum meninggalkan rumah pa Bana dan bu Ina, saya dan kawan-kawan, mengucapkan Terima Kasih atas jamuannya. (Fahmi Awaludin)

Advertisement

About fahmibogor

He is an English teacher, writer, communicator, cool man and do anything that he likes to do such as traveling, which is add new experience.
This entry was posted in Guru. Bookmark the permalink.